Kamu mau masuk jurusan kedokteran? Banyak alasan mengapa jurusan yang satu ini banyak diminati. Salah satunya adalah prospek kerjanya yang terbilang jelas. Akan tetapi, untuk masuk jurusan kedokteran ini diperlukan usaha yang ekstra karena persaingan yang ketat dan masa studi yang lebih lama dibanding dengan jurusan yang lain.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan masuk jurusan kedokteran, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang jurusan kedokteran.

Tahapan Pendidikan

1. Tahap Pendidikan Akademik

Tahap pendidikan kedokteran meliputi tahap pendidikan dasar kedokteran dan tahap pendidikan kompetensi klinik. Biasanya, tahap pendidikan dasar kedokteran berlangsung pada semetester 1 dan 2. Sementara tahap pendidikan kompetensi klinik berlangsung dari semester 3 sampai semester 7. Pada tahap ini, kamu akan mempelajari teori dan praktik yang berhubungan dengan dunia medis. Beberapa di antaranya adalah ilmu dasar kedokteran, kedokteran dasar, dan keterampilan klinik dasar. Setelah lulus dari tahap ini, kamu akan mendapatkan gelar S.Ked.

2. Tahap Pendidikan Profesi

Setelah mendapatkan gelar S.Ked, tahap selanjutnya yang harus kamu lalui adalah tahap pendidikan profesi atau menjadi co-ass (co-assistant). Masaini biasanya berlangsung selama kurang lebuh dua tahun. Pada masa co-ass ini kamu akan mempelajari skill kedokteran seperti menyuntik, mengambil darah, hingga menjadi asisten saat operasi di rumah sakit. Hal yang sangat penting saat menjalani masa co-ass adalah mengatur waktu untuk belajar dan bekerja. Jam kerja co-ass biasanya tidak mengikuti jam kerja ruah sakit pada umumnya, mereka harus datang lebih pagi dan pulang tengah malam atau bahkan tidak pulang karena harus melaksanakan tugas jaga malam.

3. Ujian Sertifikasi

Setelah selesai melalui tahap pendidikan profesi, kamu harus mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dan beberapa instansi lain seperti Kementerian Kesehatan, Konsil Kedokteran Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia. Ujian ini terdiri dari CBT (Computer Based Test) untuk ujian tertulis dan OSCE (Objective Structured Clinical Examination) untuk ujian praktik. Setelah lulus ujian ini kamu akan diwisuda lagi, mengikrarkan sumpah dokter, dan menyandang gelar dr. Walaupun sudah memiliki gelar dr. kamu belum dapat bekerja di instansi kesehatan atau membuka praktik sendiri.

4. Tahap Internship

Masa internship berlangsung selama satu tahun. Selama masa ini, kamu masih mendapatkan bimbingan dari dokter senior. Berbeda dengan masa co-ass, pada masa internship kamu sudah memiliki jam kerja sendiri. Setelah selesai melalui masa ini, kamu akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh KOnsil Kedokteran Indonesia. STR inilah salah satu syarat untuk kamu bekerja di instansi kesetan atau membuka praktik sendiri.

5. Pendidikan Spesialis

Tidak selesai sampai mendapatkan STR dan memperoleh status doketr umum, kamu juga bisa melanjutkan ke pendidikan spesialis. Pendidikan dokter spesialis ini biasanya berlangsung selama 4-6 tahun tergantung pada bidang yang kamu ambil. Ada beberapa bidang yang bisa kamu ambil, seperti bedah, anak, jantung, saraf, jiwa,forensik, dan lainnya. Setelah lulus dari pendidikan spesialis ini, kamu akan mendapatkan gelar tambahan, misalnya Sp.A. untuk spesialis anak atau SP.BS untuk spesialis bedah saraf.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan di jurusan kedokteran biasanya adalah metode SPICES (Student-centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective, Systematic). Dengan metode ini, kamu akan terlibat langsung dalam perkuliahan interaktif, praktikum, seminar, dan parktik lapangan, tidak hanya terpaku pada kuliah tatap muka di kelas saja, lho.

Kurikulum Pembelajaran

Jurusan kedokteran juga menerapkan kurikulum pembelajaran yang berbeda dengan jurusan lain. Pendidikan kedokteran menggunakan sistem blok yang dibagi berdasarkan materi yang akan dipelajari. Blok merupakan unit terkecil dalam tiap semester yang mengajarkan segmen pendidikan kedokteran.

Setiap blok ini memiliki tema sendiri dan penamaan blok identik dengan mata kuliah yang bersangkutan. Biasanya, tiap semester terdiri dari satu atau lebih blok. Durasi dari setiap blok berkisar 6—7 minggu. Pada akhir masa pembelajaran setiap blok, akan diadakan evaluasi atau ujian.

Jumlah ujian yang akan dilalui sesuai dengan jumlah blok yang ada pada semester itu, jika pada semester tersebut ada tiga blok, berarti kamu harus mengikuti 3 kali ujian dalam satu semester, hal ini terntu berbeda dengan jurusan lain yang hanya melalui ujian UTS dan UAS pada tiap semesternya.

Nah, itu dia hal-hal yang perlu kamu tahu sebelum masuk jurusan kedokteran. Karena seleksi masuk dan persaingannya ketat, kamu perlu mempersiapkan diri supaya bisa tembus kedokteran di PTN impianmu. Yuk ikuti Bimbingan Masuk Kedokteran (BMK) supaya proses persiapanmu terencana dan lebih efektif.

Dengan begitu, kamu akan semakin dekat dengan jurusan kedokteran impianmu.

Klik bimbinganmasukkedokteran.com untuk informasi dan pendaftaran, ya. Ayo daftar sekarang dan jangan sampai terlambat karena kuota terbatas!